TRI HARDIYANTO J.
13.543.0128
APA BEDANYA SISTEM LINIER DENGAN SISTEM NON-LINIER ?
Dalam
bagan tersebut dapat diamati bahwa setiap input dalam sebuah proses tersebut
memiliki output masing-masing sesuai dengan macam input yang ada dalam suatu
proses. Sistem ini memiliki sifat yang fixed. Sistem ini tidak memiliki tingkat
ke-sensitivitas-an yang rendah. Kita dapat memodelkan sistem linear seperti ini
hanya dengan pemrograman konvensional biasa.
Sistem
non-linear merupakan suatu sistem yang sifatnya tidak tetap, mudah berubah,
sulit dikontrol, dan sulit diprediksi. Sistem semacam ini memiliki tingkat
ke-sensitivitas-an yang sangat tinggi. Sistem non-linear ini dapat digambarkan
seperti kedua bagan berikut ini.
Dalam
kedua bagan tersebut dapat diamati 2 hal, yaitu yang pertama, bahwa input-input
yang berlainan dalam suatu proses dapat menghasilkan output yang sama, dan yang
kedua, bahwa satu input yang ada dalam suatu proses dapat memberikan output
yang sama. Di sinilah letak ke-sensitif-an sistem. Sistem non-linear seperti
ini dapat dimodelkan dengan non-linear programming, seperti jaringan saraf tiruan
atau kecerdasan buatan.
Sistem
linier adalahsistem yang
memenuhihukumsuperposisi.Prinsipsuperposisiadalahresponssistem (keluaran)
terhadapjumlahbobotsinyalakansamadenganjumlahbobot yang sesuaidarirespon
(keluaran) sistemterhadapmasing-masingsinyalmasukan individual. Karenaitulinieritasdapatdidefinisikansebagaiberikut.
Teorema
:Sistemadalah linier jikadanhanyajika
G[a1x1(t) + a2x2(t)]
= a1 G[x1(t)] + a2G[x2(t)]
untuk setiap deret masukan x1(t)
dan x2(t) yang berubah-ubah dan setiap konstanta a1 dan a2
yang berubah-ubah.
|
Jenis Persamaan
Persamaan masing-masing mendapat bentuk yang didasarkan pada tingkat
tertinggi, atau eksponen, variabel. Misalnya, dalam kasus di mana y = x ³ – 6x
+ 2, tingkat 3 persamaan ini memberikan nama ” . Kubik” Setiap persamaan yang
memiliki gelar tidak lebih tinggi dari 1 menerima nama ” linear.” Jika tidak,
kita sebut persamaan ” nonlinier,” apakah itu kuadrat, sinus-kurva atau dalam
bentuk lainnya.
Hubungan Input-Output
Secara umum, ” x” dianggap menjadi masukan dari sebuah persamaan dan ” y”
dianggap output. Dalam kasus persamaan linier, setiap peningkatan dalam ” x”
baik akan menyebabkan peningkatan ” y” atau penurunan ” y” sesuai dengan nilai
lereng. Sebaliknya, dalam persamaan nonlinier, ” x” mungkin tidak selalu
menyebabkan ” y” untuk meningkatkan. Sebagai contoh, jika y = (5 – x) ², ” y”
penurunan nilai sebagai ” x” pendekatan 5, tetapi meningkat sebaliknya.
Grafik Perbedaan
Sebuah grafik menampilkan set solusi untuk persamaan yang diberikan. Dalam
kasus persamaan linear, grafik akan selalu garis. Sebaliknya, persamaan
nonlinear mungkin terlihat seperti sebuah parabola jika derajat 2, x
bentuk-melengkung jika derajat 3, atau variasi daripadanya melengkung.
Sementara persamaan linear selalu lurus, persamaan nonlinier sering menampilkan
kurva.
Pengecualian
Kecuali untuk kasus garis vertikal (x = konstanta) dan garis horizontal (y
= konstan), persamaan linear akan ada untuk semua nilai ” x” dan ” y.”
Persamaan nonlinier, di sisi lain, mungkin tidak memiliki solusi untuk
nilai-nilai tertentu dari ” x” atau ” y.” Misalnya, jika y = sqrt (x), maka ”
x” ada hanya dari 0 dan seterusnya, seperti halnya ” y,” karena akar kuadrat
dari angka negatif tidak ada dalam sistem bilangan real dan tidak ada akar
kuadrat yang menghasilkan output negatif.
Manfaat
Hubungan linier dapat dijelaskan dengan baik oleh persamaan linear, di mana
peningkatan satu variabel secara langsung menyebabkan kenaikan atau penurunan
yang lain. Misalnya, jumlah cookie Anda makan dalam sehari bisa memiliki dampak
langsung pada berat badan seperti yang digambarkan oleh persamaan linier.
Namun, jika Anda sedang menganalisis pembagian sel mitosis bawah, persamaan,
nonlinier eksponensial akan sesuai dengan data yang lebih baik.
Sistem
Linear adalah mata kuliah lanjutan dari Matematika Teknik.
Sistem linier memberikan dasar-dasar pengolahan sinyal baik secara digital
maupun secara analog. Untuk itu diperlukan pengetahuan dasar tentang sistem dan
sinyal (baik diskrit maupun kontinyu). Selain itu juga diberikan hal-hal dasar
yang terkait dengan pengolahan sinyal seperti konvolusi dan transformasi sinyal
(fourier, laplace, z) serta aplikasinya dalam dunia elektro.Bahan-bahan dan
materi dapat di download dibawah ini sesuai dengan pertemuan atau Session
kuliah.
Telaahtentang
system linier telahmerupakanbagianpentingdarilatihan formal
tahapsarjanamudaselamabertahun-tahun.Analisisistem linier
sangatlahbermanfaatkarena, walaupuntakada system fisika yang pernah linier
secarasempurna, namunsuatu model linier
seringkalimemadaiuntukmenjangkaunilai-nilaimasukan-keluarantertentu.
Telahtersediasejumlahteorimatematika yang
dapatdigunakanparainsinyurdanilmuwanuntukmenganalisis system linier.Sebaliknya,
analisis system tak linier merupakan ad hoc ( kasus per kasus). Setiap system
tak linier harusdipelajaritersendiri,
karenaterdapatsedikitsekalimetodeumumuntukmenganalisnya.
Analisis system linier sering
dilakukan dengn menggunakan sekelompok sinyal masukan tertentu. Jadi adalah
wajar untuk menyertakan telaah sinyal dan berbagai penyajiannya dalam
mempelajari system linier. Kita telah menjumpai bahwa sinyal-sinyal sinusoidal
dan impuls teristimewa bermanfaat sebagai masukan-masukan system.
Selaku insinyur, kita tertarik dalam
sintesis, dan juga analisis system. Kenyataannya, sintesis atau desain system
merupakan bagian kreatif dalam perekayasaan. Lagipu;a, seperti halnya dalam
kebanyakan usaha kreatif, orang harus pertama kali mempelajari mengenai
bagaimana menganalisis system sebelum dapat melanjutkan dengan merancang atau
mendesain sistem. Usaha yang dilakukan dalam buku ini terutama diarahkan pada
analisis suatu kelas system linier tertentu. Namun, karena desain dan analisis
sangat erat kaitannya, maka bahan ini juga menyediakan dasar-dasar desain
sederhana. Kita dapat membagi anaisis system dalam tiga aspek :
1. Pengembangan
model matematis yang cocokbagipersoalanfisika yang dihadapi.
Bagiananalisisiniberurusandengan“ persamaangerak”, syaratbatasatausyaratawal,
nilai parameter dan lain-lain. Inimerupakan proses
gabunganantarapenilaianpengalaman, daneksperimenuntukmengembangkan model yang
cocok. Langkahpertamainiadalah yang tersulitdilaluisecara formal.
- Setelah model yang cocok diperoleh, maka persamaan
resultannya dipecahkan untuk memperoleh berbagai pemecahan dalam berbagai
bentuk.
- Kemudian pemecahan model matematiknya dihubungkan atau
ditafsirkan dalam persoalan fisikanya. Tentu saja tafsiran dan perkiraan
yang berarti terhadap system fisika hanya dapat dilakukan jika
pengembangan pada 1 telah cukup tepat.
1.1. KLASIFIKASI SISTEM LINIER
Ada
beberapaklasifikasiataujenis system Linier yaitu :
a. Suatu system sebab-akibat atau kausal (causal)
atau tak mendahului menghasilkan
keluaran yang pada setiap waktu to , hanya merupakan fungsi dari
nilai masukan yang ada sampai dengan dan termasuk to . Dengan
perkataan lain, system tidak memberi tanggapan terhadap nilai masukan sampai
masukan tersebut betul-betul dikenakan pada system. Dengan pernyataan seperti
ini, jelas bahwa semua system fisika yang nyata termasuk system kausal. Namun,
akan kita perlihatkan bahwa system tak kausal dapat diterapkan dalam berbagai
penerapan.
b. Keadaan state system merupakan konsep yang
mendasar. Keadaan adalah himpunan terkecil variable yang dipilih sedemikian
rupa sehingga apabila nilainya diketahui pada to dan semua masukan diketahui untuk waktu yang
lebih besar dari to , maka keluaran system dapat dihitung untuk
waktu yang lebih besar dari to .
Secara umum, masukan, keadaan, dan
keluaran, adalah himpunan variable yang akan kita nyatakan sebagi besaran
vector.